Cara sukses budidaya bawang merah – Berdasarkan
penelitian di India, allyl propyl yang terkandung dalam bawang merah
dapat mempengaruhi metabolisme gula dalam hati, sehingga dapat mencegah
kerusakan insulin. Sedangkan insulin ini sangat berguna untuk menurunkan
kadar gula dalam darah.
Bawang merah menempati posisi yang penting dalam agro industri di
Indonesia. Banyaknya permintaan bawang merah yang cenderung naik dan
harganya yang stabil membuat banyak kalangan tertarik untuk melakukan
budidaya bawang merah sendiri. Sebenarnya budidaya bawang merah ini
tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut ini adalah tips untuk melakukan
budidaya bawang merah.
Pemilihan Bibit Bawang Merah yang Baik
Bibit bawang merah yang baik adalah bibit yang memiliki berat 3-4
gram/ umbi, berukuran sedang, berdiameter 1, 5 – 2 cm, bentuk umbi
simetri tidak terkelupas, bebas organisme penggangu, sehat, tidak cacat,
serta tidak mengandung hama dan penyakit.dan telah disimpan selama 2-3
bulan sebelumnya.
Sebelum bibit ditanam, bibit bawang merah sebaiknya dicelupkan pada
larutan bakterisida dan fungisida pada bagian akarnya, dengan cara
direndam dalam larutan pupuk NASA. Campurkan 1 tutup botol pupuk NASA
dengan 1 liter air, lalu taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg
telah direndam NASA, simpan selama 2 hari. Setelah itu, bibit siap
ditanam.
Persiapan Lahan Bawang Merah
Setelah tersedia bibit yang baik seperti di atas, proses selanjutnya
adalah penanaman. Namun sebelum bibit ditanam di lahan, pastikan tanah
telah siap digunakan. Persiapan lahan yang paling penting adalah
pemupukan tanah. Sebarkan pupuk (kandang atau urea) sebanyak ± 0,5-1
ton/ 1000 m2, lalu digemburkan, dan biarkan selama seminggu.
Setelah pemupukan dilakukan, proses selanjutnya adalah membuat
bedengan berbentuk petak-petak tempat dimana bawang merah akan ditanam.
Di antara bedengan tersebut dibuatkan saluran air sebagai tempat
keluarnya air mengalir. Ukuran bedengan per petaknya sekitar 100 – 200
cm dengan lebar saluran airnya 40 – 50 cm dan kedalamannya 50 cm.
Penanaman Bibit Bawang Merah
Bawang merah akan tumbuh optimal dengan tanah ber-pH 5.6 – 6.5, dan
suhu 25-32 derajat C. Untuk itu, sebelum bibit ditanam sebaiknya tanah
disiram terlebih dahulu, bahkan kalau perlu dibuat atap dengan jarak
yang cukup tinggi untuk menjaga bibit yang baru ditanam dari panas yang
terlalu terik dan hujan.
Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit. Setiap 1 bibit
ditanam dengan jarak 10 x 12 cm pada musim penghujan dan jarak 10 x 10
cm untuk musim kemarau. Pastikan seluruh bagian umbi bibit yang ditanam
dibenamkan ke dalam permukaan tanah.
Pemeliharaan dan Perawatan Bawang Merah
Untuk mendapat hasil maksimal, bibit yang telah tumbuh harus dirawat
agar terus tumbuh dengan baik, karena adanya penyakit bawang dan hama
yang kerap merugikan. Di antaranya hama ulat bawang, ulat tanah, dan
ulat grayak. Ulat-ulat ini kerap memakan pangkal dan ujung daun bawang.
Untuk itu tanaman bawang harus rajin dibersihkan, pada saat penyiangan
dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Namun, bila populasi ulat sudah
di ambang batas, semprotkan dengan virexi dengan dosis sesuai aturan.
Cara sukses budidaya bawang merah
Selain hama ulat, bawang merah rentan terkena penyakit seperti layu
Fusarium dan busuk umbi. Gejala layu fusarium adalah menguningnya daun
bawang. Untuk mencegahnya gunakan cairan GLIO agar penyakit tersebut
dapat dihindari. Sedangkan penyakit busuk umbi mengakibatkan umbi
menjadi busuk dan berbau. Untuk mencegahnya, usahakan pergiliran tanaman
dengan jenis tanaman lain selain bawang-bawangan.
Pemupukan dilakukan kembali pada saat bawang berumur 12, 23 dan 35
hari dengan menggunakan pupuk ZA sebesar 300 Kg untuk setiap hektarnya.
Bila menggunakan pupuk KCL dosisnya adalah 100kg/ hektare dan diberikan
pada saat bawang berusia 12 hari.
Pengairan Bawang Merah
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan
sore hari. Namun setelah itu, pengairan disesuaikan dengan kondisi
tanah, yang penting tanah harus tetap basah. Karena pengairan yang
kurang akan mempengaruhi kesuburan tanaman dan ukuran umbi.
Tahap Panen Bawang Merah
Bila bawang telah berumur 60-70 hari Panen dilaksanakan saat tanaman
umur 65-75 daunnya sudah mulai rebah dan umbi tersembul ke permukaan
tanah, itu artinya bawang siap untuk dipanen. Panen dilakukan pada pagi
hari yang cerah dan tanah tidak becek. Cara yang baik mencabut tanaman
bawang ialah dengan mencabut daun beserta akarnya sekaligus, selanjutnya
5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan dan dikeringkan selama 5-6 hari.
Penyimpanan Bawang Merah
Agar usia penyimpanan dapat bertahan lama, bawang merah diletakkan
pada rak-rak bambu. Maksimal rak hanya 5 tingkat dengan jarak 40 cm ke
atasnya dan 70 cm ke sampingnya. Rak tersebut harus terkenamatahari
langsung dengan lantai yang sudah disemen. Setiap seminggu sekali
lakukan pengasapan agar terhindar dari hama.
Demikan artikel singkat cara sukses budidaya bawang merah. Semoga bermanfaat.
Search
Blog Archive
Recent Posts
Categories
- beternak (3)
- Budidaya (14)
- Budidaya lele (3)
- Kolam (1)
- komputer (1)
0 comments